Saturday, February 16, 2013

Pertanian Organik


Pertanian Organik

pertanian organik

Pertanian organik adalah suatu sistem produksi pertanian yang berazaskan daur ulang secara hayati, rotasi tanaman dan pengolahan tanah yang tepat serta manghindari penggunaan pupuk an organik dan persida. Pertanian organik merupakan suatu gerakan kembali ke alam dengan menghimpun seluruh pengalaman/saran petani dan konsumen untuk memperoleh hasil pertanian yang berkelanjutan

Ciri - ciri pertanian organik antara lain adalah:
1. Pemupukan dalam jangka panjang dengan pemakaian bahan organik
2. Memanfaatkan aktifitas biologi tanan
3. Pemakaian alsitan secara hati-hati
4. Pemberian hara secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan sumber hara yang tidak cepat larut. Ketersediaannya bagi tanaman dengan adanya bantuan mikro organisme tanah
5. Memenuhi kebutuhan Nitrogen (N) sendiri, misalnya pada tanaman legum dan fiksasi N secara biologi
6. Pengontrolan gulma, organisme pengganggu tanaman secara biologis melalui rotasi tanaman, predator dan varitetas tahan

Pada prinsipnya pertanian organik bertujuan untuk
1. Memperbaiki sifat fisika, kimia, biologi tanah sehingg menguntungkan bagi tanaman
2. Mengoptimalkan ketersedian dan keseimbangan unsur hara antara yang hilang dan yang ditambahkan
3. Mengurangi kehilangan hasil panen karena hama dan penyakit dengan usaha pencegahan yang aman
4. Pemanfaatan plasma nutfah yang berkesinambungan

Dalam pengembangan pertanian organik perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut
1. Menghidupkan kembali teknik bercocok tanam yang telah dikenal secara turun temurun
2. Memasukkan tanaman pupuk hijau dalam pergiliran tanaman
3. Mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas pupuk organik seperti pemanfaatan cacing tanah sebagai perombak bahan organik, pemanfaatan mikroorganisme yang dapat berfungsi sebagai pupuk hayati seperti cendawan mikoriza, bakteri pelarut pospat, rhizobium, azotobacter, anebaena, dan lain-lain